Musium Pendidikan Indonesia

Kunjungilah situs kami untuk memaknai pendidikan yang bersejarah

HUKUM HOOK

Melalui meteri ini anda akan belajar tentang gaya pegas.

Geometri Optik

Mengenai OPTIKA GEOMETRI ^Yuuk Belajar^

KESETIMBANGAN

Dari Belajar konseb kesetimbangan kita akan lebih mudah melakukan penerapannya. ^Selamat Belajar^

SCIENCE EDUCATION

Melalui laman ini maka kita akan belajar banyak mengenai science

Selasa, 28 Maret 2017

OPTIKA GEOMETRI

OPTIKA GEOMETRI


Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik, maka cahaya dapat merambat baik melalui medium ataupun tanpa medium (vakum). Ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya adalah Optika. Optika itu sendiri dibagi menjadi dua: optika geometris dan optika fisis. Optika gemetris mempelajari tentang 2 pemantulan (reflection) dan pembiasan (refraction), sedangkan optika fisis mempelajari tentang polarisasi, interferensi, dan difraksi cahaya. 
Optika merupakan cabang fisika yang mempelajari cahaya.  Bahasan mengenai optika terbagi menjadi dua yaitu :
1. Optika Geometri (membahas fenomena pemantulan dan pembiasan)
2. Optika Fisis (membahas fenomena polarisasi, difraksi dan interferensi)

Seperti telah diketahui cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang bergerak dengan kecepatan tiga ratus ribu kilometer tiap detik dalam ruang hampa udara ( tanpa medium ).  Kita dapat melihat benda-benda disekitar karena pantulan cahaya dari benda itu.


Yang dibahas :
1.                   cermin (datar, cekung,cembung)
2.                   lensa (tebal,tipis)
3.                   prisma
Jenis-jenis Pemantulan Cahaya
Jika sinar cahaya jatuh pada permukaan benda lalu dibalikkan kembali, kita sebut sinar itu dipantulkan. Ada dua jenis pemantulan cahaya, yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur. 
1. Pemantulan Baur
 Jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang kasar (tidak rata), berkas cahaya tersebut akan dipantulkan ke berbagai arah yang tidak tertentu Gambar. Pemantulan ini disebut pemantulan baur (difus) Pemantulan baur sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak ada pemantulan baur, tempat-tempat yang terhalang dari cahaya matahari akan tampak gelap gulita. 
2. Pemantulan teratur 

Jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang rata seperti permukaan cermin datar atau permukaan air yang tenang, maka pemantulannya teratur Gambar. Pemantulan ini disebut pemantulan teratur. 
B. Hukum Pemantulan 
Dalam membicarakan hukum pemantulan digunakan beberapa pengertian sebagai berikut: - sinar datang ialah sinar yang datang lurus pada permukaan benda, - sinar pantul ialah sinar yang dipantulkan oleh permukaan benda, - garis normal ialah garis yang dibuat tegak lurus pada permukaan benda, - sudut datang ialah sudut antara sinar datang dan garis normal, - sudut pantul ialah sudut antara sinar pantul dan garis normal. Berdasarkan percobaan, diperoleh hukum pemantulan sesuai dengan Gambar berikut.
Hukum pemantulan 1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar. 2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).


 B.1. Pemantulan pada Cermin Datar 
  a.   Sifat-sifat Bayangan pada Cermin Datar 
1. Maya, karena dibelakang cermin, yang dibentuk oleh perpanjangan perpotongan sinar         pantul. 
2. Sama besar dengan bendanya (perbesaran = 1) karena tinggi benda = tinggi                       bayangan. 
                3. Tegak dan menghadap berlawanan arah (terbalik) terhadap bendanya.
  4. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan dari cermin.

                               GAMBAR:  Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar


    Bayangan nyata dan bayangan semu

            Gambar dibawah memperlihatkan sinar-sinar cahaya yang datang dari benda dan dipantulkan oleh permukaan cermin datar. Tampaklah bayangan di belakang cermin. Jenis bayangan seperti ini, di mana sinar-sinar yang teramati sesungguhnya tidak lewat bayangan, disebut bayangan semu (maya). Oleh karena itu bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar selalu bersifat maya. Bayangan yang dapat dibentuk atau ditangkap  pada layar disebut bayangan sejati (nyata). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa titik bayangan adalah titik potong berkas sinarsinar pantul. Titik bayangan disebut sejati (nyata) bila titik potong tersebut merupakan titik potong sinar-sinar pantul yang konvergen. Titik bayangan disebut semu bila titik potong tersebut merupakan perpanjangan sinar-sinar pantul (biasanya digambar dengan garis putusputus) yang divergen.
B.2. Pemantulan pada Cermin Cekung

       a. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung 
          1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan melalui titik fokus F.
          2. Sinar datang melalui titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu utama. 
          3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M dipantulkan kembali ke titik pusat lengkung tersebut.


             GAMBAR:  Pembentukan Bayangan pada Cermin cekung pada bidang 3

Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu utama dipantulkan mengumpul pada suatu titik yang dinamakan titik fokus (F) cermin.
                       Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
            Dari semua cara yang mungkin untuk melukiskan sinar yang berasal dari sebuah benda menuju sebuah cermin, hanya ada 3 yang utama dan berguna untuk menentukan lokasi bayangan (Gambar dibawah), yaitu
           (1) sinar datang yang paralel dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus,
           (2) sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan paralel dengan sumbu utama,
           (3) sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu           juga.

B.3. Pemantulan pada Cermin Cembung

        a. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cembung 
            1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan seakanakan datang dari titik fokus F. 
            2. Sinar datang menuju titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu utama. 
            3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M dipantulkan kembali seakan-akan datang dari titik pusat kelengkungan tersebut.

Cermin cembung adalah bagian dari sebuah bola yang memantulkan sinar dari bagian luar bola. Cermin cembung bersifat divergen, yaitu bersifat memencarkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu utama dipantulkan berpencar.

        Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung 
                  Mengacu pada argumen yang sama dengan pemantulan pada cermin cekung, maka dapat dirumuskan aturan pelukisan diagram sinar untuk cermin cembung sebagai berikut: (1) sinar datang yang paralel dengan sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus (Gambar 9.15a), 
            (2) sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan paralel dengan sumbu utama (Gambar 9.15b), 
            (3) sinar datang yang menuju pusat kelengkungan dipantulkan melalui lintasan yang sama  



            Melukis pembentukan bayangan pada cermin cembung 
                    Dua jenis sinar istimewa, yang pertama dan ketiga dilukiskan dalam Gambar. Buktikan bahwa garis-garis pada gambar sesuai dengan aturan pelukisan diagram sinar untuk cermin cembung. Perhatikan bahwa sinar-sinar pantul seolah-olah muncul dari bayangan di belakang cermin. Bayangan ini bersifat maya, tegak, dan diperkecil. Untuk benda nyata yang terletak di muka cermin cembung selalu akan dihasilkan bayangan maya, tegak, dan diperkecil. Oleh karena itu, cermin ini pengemudi dapat melihat kendaraan di belakangnya dengan medan penglihatan yang Iebih luas. Namun, karena bayangan yang dihasilkan lebih kecil, kendaraan dibelakangnya tampak Iebih jauh dariPada jarak yang sesungguhnya sehingga pengemudi perlu berlatih menafsirkan jarak yang sesungguhnya. berdasarkan peng1ihatan bayangan dari kaca spion.

Berikut merupakan aplikasi bayangan cermin , klik untuk menjalankannya...Selamat mencoba ;))
 Melalui kuis dibawahnya, diharapkan kalian dapat mengukur pencapaian belajar pada materi hukum hooke: 

                              


                  Berikut merupakan latihan soal mengenai OPTIKA GEOMETRI. Selamat mencoba.

Rabu, 22 Maret 2017

Hukum Faraday

HUKUM FARADAY

Michael Faraday (dan juga Joseph Henry secara terpisah) memperlihatkan bahwa tegangan gerak listrik (tgl) dapat diinduksi dalam rangkaian oleh medan magnetik yang berubah. Tegangan gerak listrik (demikian juga arus listrik) dapat dibangkitkan dengan berbagai cara yang melibatkan perubahan fluks medan magnetik. Hukum faraday menyetakan hubungan antara jumlah listrik yang digunakan dengan massa zat yang dihasilkan baik di katoda maupun anoda pada proses elektrolisis. Bunyi Hukum Faraday I "Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut"sementara Bunyi Hukum faraday II "Massa dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda oleh sejumlah arus listrik yang sama banyaknya akan sebanding dengan berat ekivalen masing-masing zat tersebut"

Eksperimen Faraday:
Saat saklar (switch) dalam rangkaian primer ditutup, jarum ammeter dalam rangkaian sekunder menyimpang sesaat. Tegangan gerak listrik yang terinduksi dalam rangkaian sekunder disebabkan oleh perubahan fluks medan magnetik yang memasuki koil sekunder

Jadi:
 • Arus listrik dapat diinduksi di dalam rangkaian sekunder dengan cara mengubah fluks medan magnetik.
• Tegangan gerak listrik induksi dapat dihasilkan dalam rangkaian sekunder oleh perubahan fluks medan magnetik.
 Hukum Induksi Faraday: Tegangan geral listrik (e) yang terinduksi dalam rangkaian sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik (B ) yang memasuki / menembus rangkaian tersebut.
Gambar berikut merupakan rancangan hukum faraday :

Berikut merupakan cara meng Aplikasikan Hukum Faraday, Selamat Mencoba :)

                     
Berikut merupakan ilustrasi mengenai hooke law :

Selasa, 21 Maret 2017

Hukum Hook

Jika kita menarik sebuah pegas, maka kita akan merasakan seolah-olah pegas juga menarik kita. Pernahkah kamu melakukan exercise Tummy Trimmer seperti pada gambar ?

Saat kita tarik pegas ke arah dada, maka kita akan merasakan tarikan dari pegas, sehingga otot pada tangan akan berkontraksi. hal ini digunakan oleh kita untuk melatih membentuk otot pada tubuh.

Nah, bagaimana hubungan antara gaya tarik yang kita berikan kepada gaya pegas dengan gaya pegas yang menarik otot tangan kita ? Apakah jenis gaya pegas akan memberikan respon yang sama pada saat kita menggunakannya ?

Lakukan simulasi percobaan hukum Hooke dengan panduan LKPD 1. Hukum Hooke berikut ini :








Setelah mengikuti latihan soal, maka tibalah saatnya kita ulangan hukum hooke
klik disini untuk menuju laman halaman lalu masukan username dan Password



HOOKE'S LAW

Selamat Datang di SITUS MEDIA SCIENCE EDUCATION

TERIMAKASIH telah mengunjungi web kami ^^